Dokter Anak Terkonsentrasi di Kota Besar


PEMERINTAH diminta menambah rekrutmen dokter spesialis anak guna ditempatkan di daerah-daerah terpencil. Tujuannya agar persebaran dokter spesialis anak lebih merata.

Saat ini mereka lebih banyak terkonsentrasi di kota-kota besar. Para dokter spesialis anak juga kebanyakan bekerja di rumah sakit swasta. Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Banten M. Arif Nasution mengatakan, setelah menjalani program umum maupun spesialis, dokter wajib mengikuti kerja dokter di daerah.

Ini mengikat mereka yang mengikuti program Pegawai Tidak Tetap (PTT). “Dokter yang tidak mengikuti program tersebut memilih bekerja di rumah sakit swasta,” kata Arif di Serang, Banten, Minggu (12/6).

Selain penambahan rekrutmen juga perlu regulasi jelas sehingga persebaran dokter lebih merata. Dri peringkat lima besar provinsi, jumlah dokter spesialis anak paling tinggi berada di Jakarta yaitu sekitar 670 dokter, Jawa Barat (312), Jawa Timur (283), Jawa Tengah (222), dan Sumatera Utara (142).

Lima daerah di peringkat bawah Lampung (27), Kalimantan Selatan (27), Kepulauan Riau (25), Kalimantan Barat (14), dan Jambi (13). Hingga saat ini IDAI baru membuka cabang di 20 provinsi seluruh Indonesia.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Badriul Hegar, sulit menambah cabang IDAI di daerah lain sebab perlu tenaga dokter spesialis di tempat tersebut sedikitnya 10 orang. “Itu pun enggak boleh pindah selama hampir beberapa tahun,” katanya.

Di Provinsi Banten jumlah dokter spesialis anak mencapai 72 dokter. Menurut Hegar, jumlah tersebut jauh dari ideal dibandingkan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Sedikitnya, kata dia, di Banten perlu 300 dokter spesialis anak.

Apalagi di daerah tersebut, jumlah kematian bayi 22 per 1000 kelahiran hidup. Itu hampir mendekati jumlah kematian secara nasional yang 34 per 1000 kelahiran hidup.

Di Banten, dokter anak paling banyak di kabupaten atau Kota Tangerang, dan lainnya tersebar seperti di Lebak sebanyak 3 orang dan Pandeglang 2 orang.

http://www.jurnas.com/news/31325/Dokter_Anak_Terkonsentrasi_di_Kota/1/Sosial_Budaya/Kesehatan

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar